Menampilkan informasi seputar Batu Bara

Kamis, 25 Februari 2010

Penderita Hydrocephalus Asal Batu Bara Butuh Uluran Tangan

Rizky Putri (10 bulan) hanya bisa menangis dan berbaring di tempat tidur karena menderita penyakit hydrocephalus (pembesaran pada kepala karena cairan). Karena tak memiliki biaya untuk mengobati buah hatinya, orang tua Rizky hanya bisa pasrah dengan penyakit yang menimpa anaknya. Orangtua Rizky berharap adanya uluran tangan dari para dermawan dan Pemkab Batu Bara untuk membantu mereka mengobati penyakit Rizky.

Kondisi Rizky Putri yang lahir tanggal 15 April 2008 sangat memprihatinkan. Hadijah (54) nenek kandung Rizky Putri, Jumat (18/2)Kepada KABAR BATU BARA mengatakan, cucunya tersebut terlahir dalam keadaan normal, namun memasuki beberapa bulan usinya, kepala Rizky semakin membesar. "Awalnya cucu saya terlahir biasa seperti bayi pada umumnya. Cuma memasuki usia enam bulan, kepala terlihat membesar," kata Hadijah.

Hadijah beserta sang Suami, Amran( 67 ) harus merawat cucunya Putri sendiri dan tinggal di sebuah Rumah kecil yang terletak di Dusun IV, Desa Pematang Panjang, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara, karena Kedua orang Tua Putri saat ini masih maerantau ke Malaysia. Dituturkan Hadijah,Sang Ibu Titin Pujiatun Trinengsih dengan Sang Ayah Sahrin saat setahun kelahiran Putri Terpaksa harus berangkat merantau ke Malaysia secara illegal hanya semata mata ingin mencari biaya pengobatan.buat sang putri tercinta dan bekerja sebagai seorang tukang jahit panggilan.Sementara sang Ayah bekerja sebagai kuli bangunan, " Kalau Ayahnya Putri sebulan sekali pulang untuk memberi biaya susu buat putri, Sementara sang ibu tak bisa pulang karena tak ada biaya untuk memperpanjang ijin.

Lebih lanjut dikatankannya. saat ini berat kepalanya sekitar sembilan kilogram lebih sehingga dirinya pun tidak kuat jika harus menimang Putri terlalu lama.

"Untung Putri termasuk anak yang tidak rewel," kata Hadijah sambil menyuapkan bubur kemulut putri dengan didampingi para tetangganya.

Dikatakannya lebih lanjut, karena faktor ekonomi, Putri hanya mampu ia bawa berobat sesekali saja.dan ia tetap berharap tetap dapa merawat cucu tercintanya tersebut "Kalo bisa, biar Putri dirawat saja dirumah ini. Saya sudah tidak punya uang lagi, sudah habis, saya ini orang miskin.," Ujar Hadijah dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.

Lebih lanjut dikatakannya ,ia dulu bersama Kepala Desa Pematang Panjang pernah mencoba mengadukan hal yang menimpa cucunya pernah mendatangi Pihak Dinas Sosial kabupaten Batubara untuk meminta bantuan Namun oleh Pihak Dinas Sosial di sarankan untuk menemui Dinas Kesehatan Batubara karena dianggap lebih berwenang menangani masalah yang dialami Putri. Bersama Kepala Desa mereka mendatangi Pihak Dinas Kesehatan.Namun alangkah kecewanya mereka ketika sampai di tempat yang di maksud Pihak Dinas Kesehatan menyatakan bahwa pelayanan Jamkesda mereka belum ada " Apalah daya kita,Program Jamkesda Batubara belum ada " ucap Hadijah menirukan ucapan pihak Dinas Kesehatan batubara saat itu. Sementara itu Kepala Desa Pematang Panjang Wilhelmus Sitohang ( 42 ) saat Di komfirmasi METRO membenarkan kronologis yang diceritakn oleh warganya tersebut" Hadijah dan Rizky Putri Balita Penderita Hydrocepalus tersebut memang warga saya.Sebagai Kepala Desa saya merasa terpanggil untuk berusah menolong dan peduli Nasib Putri.Oleh sebab itu saya bersama pihak keluarga Putri pernah mendatangi Dinas Sosial dan Dinas kesehatan Kabupaten Batubara

Namun oleh Dinas Kesehatan kabupaten Batubara denga alas an Tidak adanya program Jamkesda kami terpaksa kembali pulang tanpa hasil. Melalui media ini Saya selaku kepala desa berharap agar kiranya ada dermawan yang mau mengulurkan tangannya untuk membantu pembiayaan pengobatan Rizky Putri atau langsung dapat menghubungi Pihak Keluarga Rizky Putri di No HP 081370056169 " Pungkas Wilhelmus Sitohang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar