Menampilkan informasi seputar Batu Bara

Selasa, 06 April 2010

SENIN,7004 SISWA SMP/MTs SE BATUBARA HADAPI UAN

Sebanyak 7004 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) mupun Madrasah Tsanawiyah (MTs) baik dari negeri maupun swasta se-Kabupaten Batubara pada hari ini Senin (29/3) menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN).
Hal ini dapat dilihat dari kesiapan sekolah sekolah SMP penyelenggara UN yang telah mengadakan sosialisasi yang telah dilakukan pihak sekolah tentang UAN kepada orang tua siswa sejak Jauh hari sebelumnya.
Sementara itu Jumat kemarin Naskah soal ujian dan lembar jawaban telah sampai di Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara Sekira pukul 11.30 WIB dengan kawalan ketat pihak Kepolisian , Pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara didampingi oleh Petugas Percetakan Naskah UN SMP tersebut.
Kepala Bidang Sekolah Dasar dan Menengah Syurya Darma , M.Pd Saat di Konfirmasi pada Sabtu ( 27/3) mengatakan, lembar soal dan LJK keseluruhan yang diterima Disdik Kabupaten Batubara sebanyak 34200 lembar, terbagi dari mata pelajaran IPA, Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, yang nantinya diperuntukkan 7004 siswa peserta ujian tingkat SMP/MTs baik swasta maupun negeri se-Kabupaen Batubara.
"Sampai saat ini seluruh lembar soal dan jawaban dikawal ketat oleh pihak Kepolisian untuk menjaga atau menghindari indikasi adanya kecurangan yang bakal terjadi. Kita tidak ingin apa yang terjadi di UN SMA kemarin. Terjadi pada UAN SMP,”terang Syurya Darma.
Lebih lanjut Syurya juga menjelaskan, tahun ini jumlah sekolah SMP baik negeri dan swasta yang ikut melaksanakan UAN tidak kurang dari 85 sekolah, terangnya.
DISDIK HARUS LEBIH PRO AKTIF
Sementara itu melihat atau mengevaluasi kejadian Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Batubara dengan adanya indikasi kebocoran soal jawaban di Sekolah Tersebut. DPRD Kabupaten Batubara dalam hal ini Komisi C yang membidangi pendidikan. Meminta kepada Dinas Pendidikan Kabupten Batubara untuk lebih proaktif melakukan pengawasan terhadap berjalannya Ujian Akhir Sekolah (UAN) di tingkat SMP.
“Dengan sampainya pendistribusian soal Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada Jumat kemaren di Kantor Disdik Kabupaten Batubara , diharapkan kepada disdik untuk lebih proaktif dalam melakukan pengawasan agar tidak lagi terjadi kebocoran soal seperti UN tingkat SMA beberapa hari yang lalu.”Ujar Ketua komisi C DPRD H.Dhazanul Fadli,S.Ag, saat dihubungi melalui telepon selulernya Minggu (28/03).
Menurutnya, apa yang terjadi pada UN di tingkat SMA kemarin, hendaknya menjadi pelajaran bagi kita semua terutama pada Disdik Kabupaten Batubara. Dengan kejadian kemarin yaitu adanya indikasi kebocoran soal dan jawaban di satu sekolah di Indrapura, ini sebenarnya sudah mencoreng wajah pendidikan di Indonesia. Untuk mengatasi agar kejadian serupa tidak terjadi pada UAN SMP ini, pihak Disdik melakukan kerjasama dengan tim pengawas, melakukan pengawasan ketat terhadap siswa yang mengikuti ujian.
"Kalau perlu Dinas pendidikan bekerjasama dengan pengawas dan Pihak Kepolisian untuk memerika siswa peserta UN dengan ketat sebelum siswa memasuki ruangan dan tegaskan kepada bahwa hanya alat tulis yang bisa dibawa masuk ke ruang ujian,"terang Dhazanul.
POLISI HARUS LEBIH JELI
Dhazanul juga menghimbau kepada pihak kepolisian untuk lebih jeli dan serius dalam menuntaskan kasus kebocoran soal Ujian Nasional (UN) yang lalu dan mengawasi saat berlangsung ujian yang dimulai hari ini
Hal ini dikatakannya meenyikapi pelaksanaan UN tingkat SMA di Indrapura yang digemparkan dengan adanya kebocoran soal
"Karena dengan diadakannya ujian nasional dapat melihat sejauh mana tingkat ilmu siswa dan jika kebocoran itu masih terjadi maka bagaimana melihat tingkat kemampuan siswa," katanya
Saat disinggung mengenai kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara, Dhazanul berharap agar UN SMA dapat berlangsung baik baik saja,aman dan Lancar dan tidak ada ke bocoran hingga pelaksanaan hari terakhir, namun keadaan dilapangan jauh berbeda, masih ada saja kecurangan-kecurangan yang terjadi.
Lebih lanjut Dhazanul mengungkapkan seharusnya Dinas Pendidikan dapat melakukan pendalaman perihal kebocoran dan kecurangan, dengan mencari sumber dan siapa oknum yang bermain dimasalah ini. Dan ketika menemukannya maka segera laporkan ke pihak kepolisian agar diberikan tindakan tegas sehingga menimbulkan efek jera.jelasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar